Supervisi Pendidikan (Administrasi dan Supervisi Pendidikan)

Judul : Supervisi Pendidikan
Mata Kuliah : Administrasi dan Supervisi Pendidikan


Latar Belakang

Sesuai dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan pendidikan di negara kita Indonesia, sejak zaman penjajahan Belanda hingga zaman kemerdekaan sampai sekarang. Maka kewajiban dan tanggungjawab [ara pemimpin pendidikan pada umumnya dan kepala sekolah pada khususnya mengalami perkembangan dan perubahan pula. Adapun perubahan-perubahan tersebut dapat dibagi menjadi tiga aspek :
1. Perubahan dalam tujuan,
2. Perubahan dan scope (luasnya tanggungjawab / kewajiban), dan
3. Perubahan dalam sifatnya.

Ketiga aspek tersebut sangat berhubungan erat dan sukar untuk dipisahkan satu dengan lainnya. Adanya perubahan dalam tujuan pendidikan, mengubah pula scope atau luasnya tanggungjawab yang harus dipikul dan dilaksanakn oleh para pemimpin pendidikan. Hal ini merubah pula bagaimana sifat-sifat kepemimpinan yang harus dijalankan hingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tugas dan tanggungjawab kepala sekolah disamping mengatur jalannya sekolah, juga harus dapat bekerjasama dan berhubungan erat dengan Masyarakat. Ia berkewajiban membangkitkan semangat staf-staf guru dan pegawai sekolah untuk bekerja lebih baik, membangun dan memelihara kekeluargaan, kekompakan, dan kesatuan antara guru, pegawai dan murid. Selain itu juga mengembangkan kurikulum sekolah, mengetahui rencana sekolah, dan tahu bagaimana menjalankannya, memperhatikan dan mengusahakan kesejahteraan guru-guru dan pegawai-pegawainya. Semua ini merupakan tugas kepala sekolah. Tugas seperti ini adalah merupakan bagian dari Supervisi / Kepengawasan yang menjadi tanggung jawab pemimpin pendidikan.


Ruang Lingkup Pembahasan

Lingkup pembahasan makalah ini adalah :
1. Pengertian Supervisi
2. Tujuan Supervisi
3. Kriteria Supervisi
4. Fungsi Supervisi
5. Tipe Supervisi
6. Prinsip Supervisi
7. Sasaran Supervisi
8. Jenis Supervisi


A. Pengertian Supervisi
Supervisi merupakan aktivitas menentukan kondisi / syareat yang esensial, yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Orientasi supervisi dapat dikatakan sebagai proses pembantuan. Dengan kata lain, pembatuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik. Supervisi tertuju pada perkembangan guru-guru dan personel sekolah lainnya dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini supervisi dapat dilakukan melalui dorongan, bimbingan dan pemberian kesempatan.

Dengan kata lain, supervisi adalah : suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. (1) 

Meskipun tujuan akhir dari pemberian supervisi adalah tertuju pada hasil belajar siswa, namun yang diutamakan adalah bantuan kepada guru. Karena guru adalah pelaksana pendidikan.

B. Tujuan Supervisi
Supervisi memiliki tujuan-tujuan yaitu : Mengadakan perbaikan dan perkembangan proses belajar mengajar secara total. (2) Dalam hal ini supervisor bukan hanya memperbaiki mutu guru, namun juga membina pertumbuhan profesi keguruan seperti pengadaan fasilitas, peningkatan mutu, pemberian bimbingan, pemilihan alat dan metode pengajaran, prosedur teknik evaluasi dsb. Secara ringkasnya tujuan supervisi adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kinerja / mutu guru.
2. Meningkatkan keefektifan kurikulum.
3. Meningkatkan keefektifan sarana prasarana.
4. Meningkatkan kualtas pengelolaan sekolah.
5. Meningkatkan situasi sekolah.

C. Kriteria Supervisi 
Dalam menjalankan supervisi, kepala sekolah perlu memahami konsep penyelenggaraan sbb :
1. Guru perlu diberitahu penilaian apa yang akan dipakai dalam proses pembelajaran.
2. Kriteria penilaian harus dikembangkan mulai dari prioritas pengajaran, tujuan program, sistem sekolah serta perkembangan profesional guru.
3. Kriteria dalam observasi guru harus ada hubungannya dengan deksripsi kerja guru.

D. Fungsi Supervisi
Supervisi berfungsi sbb :
1. Meningkatkan mutu pembelajaran yang tertuju pada aspek akademik, khususnya yang terjadi diruangan kelas ketika guru sedang memberikan bantuan dan arahan pada siswa.
2. Memicu unsur yangv terkait dengan pembelajaran.
3. Membina dan pemimpin.

E. Tipe Supervisi
Burton dan Brueckner mengemukakan adanya lima tipe supervisi (3):
1. Supervisi Sebagai Inspeksi
Biasanya berlaku pada tipe kepemimpinan otokratis, karena dalam supervisi ini ia bertindak sebagai inspektur pengawas yang bertugas mengawasi.
2. Laises Faire
Tipe ini adalah kebalikan tipe sebelumnya, yaitu pemberian kebebasan pada guru dalam pelaksanaan pembelajaran, tanpa adanya bimbingan dan petunjuk.
3. Coercive Supervision
Tidak jauh berbeda dengan tipe inspeksi, tipe ini bersifat pemaksaan kehendak / otoriter, namun untuk pelaksanaan hal-hal yang bersifat awal, tipe ini cukup baik.
4. Training and Guidance
Pada tipe ini, supervisor bertugas memberikan bimbingan dan pelatihan pada bawahan mengenai pelaksanaan kegiatan. Namun, kelemahannya adalah terkadang pemberian petunjuk bersifat kolot dan cenderung statis.
5. Demokratis
Seperti namanya, tipe ini bersifat demokratis juga dalam pelaksanaan supervisi. Pada tipe ini juga berlaku sistem pendistribusian dan pendelegasian.

F. Prinsip Supervisi 
1. Memberikan bimbingan dan memberikan bantuan untuk mengatasi masalah, bukan mencari kesalahan.
2. Pemberian bantuan langsung, tanpa dipaksakan.
3. Apabila supervisor merencanakan atau memberikan saran, sebaiknya segera. Karena dikhawatirkan akan lupa.
4. Sebaiknya dilakukan secara berkala.
5. Suasana selama supervisi sebaiknya mencerminkan suasana baik antara supervisor dan yang disupervisi.
6. Untuk mencegah terjadi kelupaan, maka sebaiknya supervisor membuat catatan-catatan mengenai hal yang berlangsung selama supervisi, berisi hal penting untuk membuat laporan.

G. Sasaran Supervisi 
Ditinjau dari objek yang disupervisi, maka ada 3 macam supervisi yaitu :
1. Supervisi Akademik
Menitik beratkan pada masalah akademik yaitu pada saat siswa sedang dalam proses pembelajaran.
2. Supervisi Administrasi
Menitikberatkan pada aspek yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran, seperti sarana dsb.
3. Supervisi Lembaga
Menitik beratkan pada kelembagaan dalam usaha meningkatkan cotra sekolah seperti adany perpustakaan dll.

H. Jenis Supervisi
Ada beberapa jenis supervisi yaitu (4):
1. Supervisi Umum dan Pengajaran
Supervisi umum yaitu : supervisi yang dilakukan terhadap keghiatan yang berhubungan dengan usaha perbaikan pengajaran. Sedangkan pengajaran : kegiatan kepengawasan yang berfungsi memperbaiki kondisi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Supervisi Klinis
Supervisi klinis : proses supervisi . bimbingan yang berdasarkan atas observasi dan analisis data secara teliti dan objektif.
3. Pengawasan Melekat dan Fungsional


Kesimpulan

Supervisi adalah : suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.

Tujuan Supervisi :
1. Meningkatkan kinerja / mutu guru.
2. Meningkatkan keefektifan kurikulum.
3. Meningkatkan keefektifan sarana prasarana.
4. Meningkatkan kualtas pengelolaan sekolah.
5. Meningkatkan situasi sekolah.

Fungsi Supervisi :
1. Meningkatkan mutu pembelajaran yang tertuju pada aspek akademik, khususnya yang terjadi diruangan kelas ketika guru sedang memberikan bantuan dan arahan pada siswa.
2. Memicu unsur yangv terkait dengan pembelajaran.
3. Membina dan pemimpin.

Tipe Supervisi :
1. Supervisi Sebagai Inspeksi
2. Laises Faire
3. Coercive Supervision
4. Training and Guidance
5. Demokratis


FOOT NOTE


1. Drs. M. Ngalim Purwanto, MP. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. 2007. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Hal. 76.
2. Ibid. Hal. 77.
3. Ngalim Purwanto, op cit. Hal. 79 - 82.
4. Ngalim Purwanto. Op cit. Hal. 89 – 92.


DAFTAR PUSTAKA

Mudyahardjo, Redja. PENGANTAR PENDIDIKAN. 2002. Jakarta : Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.
Purwanto, MP, Drs. M. Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. 2007. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Suryosubroto, Drs. B. 1988. Dasar Dasar Psikologi Untuk Pendidikan di Sekolah. Jakarta : Penerbit PT Prima Karya.


0 komentar:

Posting Komentar